Panas air dengan kepulan uap panasnya, membumbung ke angkasa,
Kemana dia...
Se sruput kutenggak
Basahi kering tenggorokan,
panas-panas melepuhkan hingga membakar dinding lidah,
Dimana dia...
Panas...
Pahit memang,
Tapi aku adalah petarung,
Tak takut...
Tinggal tetes terakhir,
Masih kutunggu,
Yang perlu kamu tahu...
Telah ber cangkir-cangkir kopi kutenggak,
Pahit getir nya pun telah menyesap dalam raga ku
hingga ku lupa bagaimana rasa nya
...aku masih menunggu,
Dan aku tidak takut.