Pages

Thursday, June 2, 2011

Dulu...Mereka Mengingat Kita







“Untuk anak cucuku...”,...
Tak memahami siapa anaknya...,
Tak mengenal siapa cucunya...,
Kata-kata yang selalu ter_ngiang dari masa ke masa,
“Untuk anak cucuku...”


Entah penyampai pesan itu tersadar atau tidak,
dan sepertinya ‘mereka’ tahu,
Akan tetapi yang mungkin sulit bagi ‘kita’ pahami...
‘Mereka’ mengingat kita.

Selalu ada karya monumental yang dititipkan untuk anak cucunya...,
Tanpa berharap imbalan yang layak...
hanya berharap ingat...

Apa kita pernah menyebut nama ‘mereka’...???
Apa pernah kita mengingat nama ‘mereka’...???

pertanyaan itu hanya hiasan yang tersirat didalam lampiran media untuk menjadikannya headline,
hanya terungkap didalam kata sambutan yang membutuhkan keindahan kata-kata semata,
tidak seperti yang diharapkan ‘mereka’

Pernahkah ’kita’ memikirkan ‘mereka’...???
Pernahkah ‘kita’ memikirkan ‘nanti’...???
Tragis memang..., bagi ‘mereka’ yang masih mengingat tanpa harus mengenal,
Karena yang selalu terpikir oleh ‘kita’ adalah ‘sekarang’.

Yang tak pernah mau mengenang ‘mereka’,
Yang tak pernah mau mengingat ‘nanti’,
Karena yang selalu ter_ngiang adalah ‘sekarang’.

Tak mau mendengar ‘mereka’,
takut untuk menatap ‘nanti’.
Yang dipersalahkan adalah ‘dulu',

Sepertinya kata yang tepat untuk ‘kita’ adalah...egois,
dan untuk mu anak cucu..., maafkanlah ‘kita’.


write&picture by Hero Polo