Pages

Tuesday, March 13, 2012

Upeti Janji Untuk Jelata



jika tahta termiliki...
maka harta akan terpenuhi,
Semuanya milik pemimpin
tiap hari sang pemimpin selalu berjanji...
kemakmuran...
kedamaian...
segalanya...janji demi jelata.

"asalkan jangan lupa bayar upeti...",
"...untuk bangun negeri...lancar juga bangun bangsanya",...
disampaikan dengan bijaksana layaknya seorang kyai...

"nggiiiiihhh...", sambutan koor khas dari rakyatnya.

jelata hanya 'anut grubyuk'...
'opo jare'...
untuk kepentingan 'bersama',
...kesenangan 'bersama'.

yang penting bisa menikmati se'sruput' kopi panas tiap pagi...
bisa bernyanyi riang saat menumbuk padi saat panen...
dan yang ter penting bisa menari-nari saat musim tanam...
...ada masalah...???

jelata tidak banyak meminta...
tidak banyak berharap...
yang banyak mau ya pemimpinnya...

sampai hari ini belum ada damai,
masih ada was-was...
tidak sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan,
walau kewajiban sudah terpenuhi.

kami belum menyesal,
walau banyak terkecewakan...
kami belum menyerah,
walau banyak terkalahkan...

kami  menutup mata ketika mereka berbagi upeti...
kami juga tidak peduli ketika mereka berebut upeti...
keseringan ...seperti hiburan bagi kami.

sebenarnya kami sudah bahagia...
tapi kami masih menanti janji...
seperti menanti tetesan embun dipagi hari...

kami...jelata...
masih melihat hari cerah di akhir nanti,
dan negeri ini akan benar-benar menjadi negeri mimpi.


picture&write by HeroPolo