
Dibawah buaian gelap mimpi sang malam,
Tersinari indah oleh temaram lampu perkotaan,
Disana langkahku masih belum terpejam,
Menantikan peluh...
Malam itu bukan seperti malam biasanya...
Kabut malam perlahan menyelimuti dengkuran perkotaan yang mulai lelap,
Dingin yang sentimentil membedakan malam ini dengan malam yang lain,
Semakin membuat siapa dan apapun tak sadar diwaktu panjang dalam gelombang halusinasi.
Tapi entah...mengapa kakiku masih terus melangkah
Instingku mengatakan sepertinya akan ada sesuatu yang akan ditunjukkan padaku...,
Sesuatu metafisis yang membuat sensor supranatural ku terjaga,
Waspada...layaknya seorang serdadu yang mendapat tugas jaga di medan perang.
Ternyata benar adanya...
Bayangan-banyangan hitam berkelebatan dipenjuru perkotaan,
Bergerak cepat...menghantui segala keraguan,
Merayu...membawa semakin terjerumus lesu kedalam alam bawah sadar.
Bayangan-bayangan itu selalu mengikuti kemana dan dimana kita adanya...
Lebih menakutkan daripada hantu kebon jeruk...,
Lebih menyeramkan daripada pocong...,
mengerikan
Merinding ketakutan...,
Keringat pun membeku perlahan,
membuat bibir tak mampu beranjak dari peraduannya,
dan pada akhirnya tersimpuh...lemas.
“Benar-benar sesuatu...”, kata Syahrini,
Ketika bayangan itu menunjukkan wujud aslinya...
Tak akan pernah terlihat sampai hari ini maupun hari kemarin...
Karena bayangan yang berkelebat itu berasal dari benak tentang Nanti.
“nanti...???”, ya...nanti...,
Benar-benar sangat menyayat...sampai terhayat
sampai terjebak kedalam hipnotis yang terbangun oleh indahnya tutur dan pandangannya,
Berakhir menjadi Legenda...mati tragis,
meninggalkan karya-karya impian tentang Sang Nanti.
Esenin pun menjadi legenda...
Ketika melantunkan tentang mimpi-mimpinya akan kemerdekaan nanti...,
Yang terbersit dalam syair-syair kiri yang selalu terkumandang...
Pada akhirnya keputusan tragis menggelayut dalam perjalanan takdirnya.
Curt Cobain pun tak luput menjadi Legenda...
Ketika dia hampir melihat langsung dengan kesempurnaan sang nanti...
Terpesona melihat keindahannya...
dan pada akhirnya juga terjerumus tragis.
menakutkan...
menyeramkan...
mengerikan...
Esenin pun menjadi legenda...
Ketika melantunkan tentang mimpi-mimpinya akan kemerdekaan nanti...,
Yang terbersit dalam syair-syair kiri yang selalu terkumandang...
Pada akhirnya keputusan tragis menggelayut dalam perjalanan takdirnya.
Curt Cobain pun tak luput menjadi Legenda...
Ketika dia hampir melihat langsung dengan kesempurnaan sang nanti...
Terpesona melihat keindahannya...
dan pada akhirnya juga terjerumus tragis.
menakutkan...
menyeramkan...
mengerikan...
Pesona sang nanti membuat akhir yang tragis bagi yang tak berdaya ketika melihatnya.
Tidaa....kkk....!!!
Tak ada yang buatku takut...
Tak ada yang menyeramkan selain diriku...
Essenin...
Curt Cobain...
Tidaa....kkk....!!!
Tak ada yang buatku takut...
Tak ada yang menyeramkan selain diriku...
Essenin...
Curt Cobain...
cukup bagi ku
Sang Nanti hanyalah ilusi penggoda...
menggangguku