Pages

Saturday, August 27, 2011

pada akhirnya harus memilih...



Didalam semua khayalan yang hampa,
Diatas semua impian yang belum tentu menjanjikan,
Menatap kosong mata sendu yang mulai layu...
Untuk meraih sesuatu yang belum pernah tersentuh.


Akan tetapi jika memang harus memutuskan...,
Dengan ujung pisau yang tajam menghujam tanpa ada ragu menyongsong segala keputusan,
Kemana mata kaki akan menunjukkan arah...???
Masihkah akan membual dengan ribuan bahasa agar bisa terselamatkan.

Mungkin akan memberikan suatu keputusan frontal...
tanpa disadari telah membunuh keperkasaan ego yang tidak mungkin bisa dikalahkan,
merobohkan kokohnya gengsi yang terbangun dari pondasi cakar ayam...,
sehingga terhuyung untuk dengan terpaksa menjalankan sesuatu yang tidak disuka.

Seorang Nazarudin_pun tidak akan pernah mau menginjak kepalanya sendiri,
Untuk mau melepas segala gemerlapnya impian...,
Jika tidak ada sesuatu yang lebih menyilaukan dari emas yang digenggamnya,
Tanpa sadar ada pemangsa liar yang sudah mengasah taring untuk merobek kulit halusnya.

Sekarang...
Dia memainkan seruling sangkakala di mega konser yang ditayangkan langsung oleh semua media...,
mengajak penikmat setianya untuk terhanyut dalam alunan lembut tapi menyakitkan...
perlahan..., membawa ke alam bawah sadar,

...dan akhirnya...???

standing applause berkumandang di area mega konser,...
ada yang memuji,...”wuow... permainan yang indah”...
ada yang memaki,...” permainan kasar dan keluar dari patern”...
bersinergi didalam suatu pertunjukan yang elegan.

Nazarudin hanyalah seorang maestro...
Yang memainkan perannya dan memberikan yang terbaik kepada penikmatnya,
Tapi dia harus memuaskan produser yang telah mengorbitkannya...
Dia juga harus membagikan keuntungan kepada sponsor yang terlibat.

Di persimpangan...
Pada akhirnya semua harus sesegera mungkin memutuskan kemana harus melangkah...
Tidak hanya bagi seorang Nazarudin...
Karena kita adalah maestro bagi diri kita sendiri.

Memilih untuk melangkah diluar jalur yang tak lazim bagi banyak orang...,
Dan menerima pencibiran yang luar biasa karena tidak biasa....,
Atau memilih jalan yang aman...Dan semua pasti senang,
tapi tak bisa meronta ditengah ketidakberdayaan...pasrah .


write&picture by hero polo